IDENTITAS BUKU :
Judul : Wonder
Penulis : R.J. Palacio
Penerbit : Penerbit Atria
Penerjemah : Harisa Permatasari
Terbit : Cetakan pertama, September 2012
Tebal : 428 halaman
ISBN : 978-979-024-508-2
Rating : 5/5 stars.
SINOPSIS :
"Kuharap, setiap hari adalah Halloween. Kita semua bisa memakai topeng setiap saat. Lalu kita bisa berjalan-jalan dan saling mengenal sebelum melihat penampilan kita di balik topeng."
August (Auggie) Pullman lahir dengan kelainan Mandibulofacial Dysostosis, sebuah kondisi rumit yang membuat wajahnya tampak tidak biasa. Meskipun dia sudah menjalani serangkaian operasi, penampilan luarnya tetap saja terlihat berbeda. Namun, bagi segelintir orang yang mengenalnya, dia adalah anak yang lucu, cerdas, dan pemberani.
Auggie mengalami petualangan yang lebih menakutkan daripada operasi-operasi yang dijalaninya ketika dia menjadi murid kelas lima di Beecher Prep. Kalian pasti tahu menjadi murid baru itu bukanlah hal yang mudah. Ditambah lagi Auggie adalah anak biasa dengan wajah yang sangat tidak biasa.
RINGKASAN CERITA :
August Pullman atau biasa dipanggil Auggie adalah anak bungsu keluarga Pullman yang lahir dengan kelainan Mandibulofacial Dysostosis. Sejak kecil telah menjalani serangkaian operasi sehingga tidak bisa bersekolah di sekolah umum.
Mandibulofacial Dysostosis adalah kelainan genetik langka yang dicirikan dengan perubahan bentuk wajah. Fitur fisiki umumnya termasuk letak mata miring ke bawah, rahang kecil di bawah, dan perubahan bentuk telinga, atau bahkan tidak adanya telinga. [Wikipedia]
Namun suatu ketika, ibunya ingin memasukkannya ke Sekolah Menengah Beecher Prep. Mulanya Auggie menolak, namun pada akhirnya ia memenuhi keinginan orang tuanya.
Di Beecher Prep inilah hari-hari baru Auggie di mulai. Pertemuan pertama dengan Charlote, Julian, dan Jack Will, anak-anak kelas lima yang di minta Mr. Tushman, sang Kepala Sekolah sebagai "pemandu" Auggie untuk menunjukkan beberapa ruangan.
Mereka bertiga memang menjalankan tugasnya, tapi siapa sangka sebenarnya mereka merasa terpaksa dan tertekan. Tentu tidak mudah menerima teman baru dengan wajah yang tidak biasa. Setidaknya, butuh waktu untuk mulai terbiasa dengannya.
Perjalanan Auggie sebagai murid kelas 5 tidaklah mudah. Tidak ada yang mau duduk di sebelahnya ketika di kelas, tidak ada yang mau menyentuhnya, tidak ada yang mau duduk semeja dengannya saat makan siang, kecuali Summer. Dan orang-orang yang menjadi teman dekat Auggie akan mendapat resiko untuk dijauhi anak-anak lain.
Namun, Auggie adalah seorang anak yang sabar dan hebat. Dia mampu menahan semuanya, bahkan membalikkan keadaan menjadi sebaliknya.
KESAN SETELAH MEMBACA :
Whoaa, saya suka sekali sama buku ini. Menceritakan tentang kehidupan seorang anak yang mempunyai wajah tidak biasa, bagaimana ketakutannya dalam menghadapi orang lain, dan betapa hebatnya dia ketika tetap memikirkan orang lain, meskipun orang itu telah menyakitinya.
Ada beberapa bagian yang memang lumayan sedih, seperti ketika Auggie mengetahui bahwa Via, kakaknya, malu jika teman-teman barunya mengenal Auggie, dan beberapa bagian lainnya. Tapi cuma sedih, tidak sampai membuat saya berkaca-kaca, apalagi menangis.
COVER :
Suka sama covernya. Simpel tapi bagus, dengan gambar wajah yang hanya memiliki satu mata di tulang pipi dan telinga yang tidak sama besar. Rasanya sudah mampu menjelaskan tema cerita secara umur.
Sama suka banget sama quote di bagian belakang:
Don't judge
a book boy
by its cover his face
Entah kenapa, rasanya lucu aja. Keren XD
TEMA :
Tentang kehidupan seorang anak yang memiliki wajah tidak biasa. Bagaimana perasaannya, bagaimana dia mengatasi semuanya.
SUDUT PANDANG :
Menggunakan sudut pandang orang pertama dari berbagai tokoh, yaitu: Auggie, Summer, Jack, Via, Miranda, dan Justin. Namun tetap lebih banyak dari sudut pandang Auggie.
Dengan begini, kita mengetahui bagaimana isi hati orang-orang di sekeliling Auggie. Apakah mereka benar-benar peduli, atau hanya sekedar kasian, bahkan berpura-pura.
TERJEMAHAN :
Terjemahannya bagus. Kata-katanya mudah dipahami.
ALUR :
Menggunakan alur maju.
TYPO :
1. [hal: 85] kausesali - kurang spasi, harusnya kau sesali.
2. [hal: 90] Lalu, Jack berbisik, "Apa..." - harusnya Lalu, Jack berbisik, "apa..."
3. [hal: 149] Tetapi sekitar satu minggu aku tidak makan siang, untuk membuat transisinya terasa lebih mudah, untuk menghindari seruan palsu Oh, sial, di meja ini tak ada kursi yang tersisa untukmu, Olivia! Lebih mudah kalau aku pergi ke perpustakaan dan membaca. - kurang tanda (' ') harusnya Tetapi sekitar satu minggu aku tidak makan siang, untuk membuat transisinya terasa lebih mudah, untuk menghindari seruan palsu 'Oh, sial, di meja ini tak ada kursi yang tersisa untukmu, Olivia!' Lebih mudah kalau aku pergi ke perpustakaan dan membaca.
4. [hal: 251-278] Semua tulisan pada sudut pandang Justin menggunakan huruf kecil. Tidak ada huruf kapital sama sekali.
5. [hal: 340] ucle - harusnya uncle.
QUOTES :
Saat diberi pilihan bersikap benar dan berbaik hati, pilih berbaik hati.
[hal: 68]
Perbuatan kita lebih penting dari ucapan atau penampilan kita. Perbuatan kita bertahan lebih lama dari umur kita. Tindakanmu bagaikan monumenmu. Bangunlah dengan kenangan alih-alih dengan batu.
[hal: 92-93]
Keberuntungan berpihak pada si pemberani.
[hal: 204]
Kau tak membutuhkan mata untuk mencintai, ya kan? Kau hanya merasakannya di dalam dirimu.
[hal: 309]
PESAN MORAL :
Bagaimanapun keadaan kita saat ini, kita harus berani keluar dan menunjukkan diri kita pada orang lain. Karena mungkin pada saat itulah, hal-hal menarik baru saja akan di mulai.
RATING :
5/5 stars.
No comments:
Post a Comment