November 1, 2014

[Review Novel] Fangirl

10:05 PM 2 Comments


IDENTITAS BUKU:
Judul: Fangirl
Penulis: Rainbow Rowell
Penerbit: Penerbit Spring
Penerjemah: Wisnu Wardhana
Penyunting: NyiBlo
Proofreader: Dini Novita Sari
Design Cover: Bambang 'Bambi' Gunawan
Ilustrasi Isi: @teguhra 
Tebal: 453 halaman
Terbit: Cetakan pertama, November 2014
ISBN: 978-602-71505-0-8
Status Buku: Buntelan dari Penerbit Spring
Harga: Rp 62.900 di owlbookstore.co.id 

SINOPSIS:
Cath dan Wrensaudari kembarnya—adalah penggemar Simon Snow. Oke, seluruh dunia adalah penggemar Simon Snow, novel berseri tentang dunia penyihir itu. Namun, Cath bukan sekedar fan. Simon Snow adalah hidupnya!

Cath bahkan menulis fanfiksi tentang Simon Snow menggunakan nama pena Magicath di internet, dan ia terkenal! Semua orang menanti-nantikan fanfiksi Cath.

Semuanya terasa indah bagi Cath, sampai ia menginjakkan kaki ke universitas. Tiba-tiba saja, Wren tidak mau tahu lagi tentang Simon Snow, bahkan tak ingin menjadi teman sekamarnya!

Dicampakkan Wren, dunia Cath jadi jungkir balik. Sendirian, ia harus menghadapi teman sekamar eksentrik yang selalu membawa pacarnya ke kamar, teman sekelas yang mengusik hatinya, juga profesor Penulisan Fiksi yang menganggap fanfiksi adalah tanda akhir zaman.

Seolah dunianya belum cukup terguncang, Cath juga masih harus mengkhawatirkan kondisi psikis ayahnya yang labil.

Sekarang, pertanyaan buat Cath adalah: mampukah ia menghadapi semua ini?


REVIEW:
Halo teman-teman kalian pada tahu Penerbit Haru kan? Penerbit yang memfokuskan diri untuk menerbitkan buku-buku terjemahan dari Asia dan ada pula buku lokal Indonesia. Udah pada tahu juga kan kalo Penerbit Haru ini punya adik? Namanya Penerbit Spring—yang fokus pada penerbitan buku-buku berkualitas dari Negara Barat.

Nah Fangirl adalah anak pertama dari Penerbit Spring yang terbit bulan November ini. Jadi saya ingin berterima kasih pada Penerbit Spring yang memberikan kesempatan menjadi reviewer buku ini ^^.

*

Pertama soal cover. Rasanya hampir semua orang suka dengan cover Fangirl ini. Kalem dan kelihatan 'buku' banget. Ada Cath yang sibuk menulis fanfiksinya dan Levi yang setia menemani Cath. Ditambah dengan buku-buku yang bertuliskan Simon Snow, menunjukkan bahwa Cath adalah fans berat si penyihir. Yang paling aku suka dari cover ini adalah bagian judul yang juga jadi pembatas bukunya. Bagus sekali! Semoga Penerbit Spring membuat pembatas buku yang sama (atau bahkan lebih) keren untuk buku-buku berikutnya :)

Untuk alur ceritanya agak lambat. Tapi anehnya aku tak bosan untuk membalik halaman berikutnya meski mencuri baca di tengah deadline tugas dan ujian yang menumpuk. Penasaran banget dengan masalah yang Cath hadapi semenjak ia memasuki tahun pertama kuliahnya dan bagaimana cara ia mengatasinya. Mulai dari Wren—saudari kembaryang tak mau sekamar dengannya, mendapat teman sekamar yang jutek abis dan suka membawa pacarnya ke kamar, teman sekelas yang memanfaatkannya, Profesor Penulisan Fiksi yang tidak menyukai fanfiksi, kondisi ayahnya yang labil, ibu yang meninggalkannya sejak kecil dan tiba-tiba kembali, dan yang paling parah, Cath mulai menyukai Levi—pacar teman sekamarnya.

Menggunakan sudut pandang orang ketiga, namun dari awal hingga akhir selalu diceritakan dari sudut pandang Cath. Entah kenapa nggak menggunakan sudut pandang pertama saja. 

Kemudian dari segi penokohan. Ada Cath yang seorang introvert, tidak suka bergaul atau keramaian, lebih suka menyendiri di kamar daripada mendatangi pesta bersama saudari kembarnya. Lalu ada Reagan, teman sekamar Cath yang jutek abis tapi ternyata peduli. Ada Levi, yang Cath anggap sebagai mantan pacar Reagan yang tidak suka membaca. Dan ada Wren, saudari kembar Cath yang berusaha menjadi "gaul" dengan memilih mengikuti pesta dan minum-minum daripada membuat fanfiksi bersama Cath. Tokoh-tokoh di novel ini nggak ada yang loveable, kecuali Levi. Apalagi si tokoh utamanya—Cath. Tapi inilah yang membuat novel ini menjadi lebih "nyata".

Untuk ceritanya sendiri meskipun konfliknya seputar kehidupan sehari-hari, tapi cara Penulis menceritakannya bagus sekali. Banyak juga selipan pesan moral di dalamnya, salah satunya adalah semua orang punya kesempatan dan kemampuan untuk menuliskan ceritanya sendiri.

Selain itu aku suka banget dengan cerita cintanya Levi dan Cath, manis dan tidak menye-menye. Seolah keduanya saling menutupi kekurangan satu sama lain. Cath yang membacakan cerita dan pelajaran untuk Levi, serta Levi yang selalu ada di saat Cath membutuhkannya.

Namun ada beberapa hal yang sedikit mengganggu. Misalnya font tulisan yang berganti-gantimeskipun maksudnya untuk membedakan antara kehidupan nyata dengan fanfiksinya Cath—tapi rasanya itu sangat mengganggu, ditambah tulisannya yang terlalu rapat. Selain itu terjemahannya, meskipun tidak kaku namun ada beberapa kata yang rasanya tidak pas.

Ini buku pertama dari Penerbit Spring dan Rainbow Rowell yang saya baca, dan rasanya puas. Saya berharap Penerbit Spring bisa menerbitkan buku-buku berkualitas lainnya dan mempertahankan keindahan cover-nya x)

4 bintang untuk Cath dan Levi :))