November 21, 2013

[Review Novel] The Coffee Memory


IDENTITAS BUKU :
Judul : The Coffe Memory
Penulis : Riawani Elyta
Penerbit : Penerbit Bentang
Penyunting : Laurensia Nita
Perancang Sampul : Satrio d'Labusiam
Pemeriksa Aksara : Intan Ren & Septi Ws
Penata Aksara : BASBAK_Binangkit
Tebal : 222 halaman
Terbit : Cetakan Pertama, Maret 2013
ISBN : 978-602-7888-20-3

SINOPSIS :
Saat aroma kopi itu menjauh,
kusadari bahwa kau
tak mungkin kutemui lagi.
Seperti aromamu yang terempas
oleh butir udara,
meninggalkanku dalam sunyi
yang dingin.

Sampai kusadari kau hadir,
menyergapku dalam diam,
mengembalikanku dalam kenangan.
Dan, menabur aroma yang sama
dengan apa yang telah kutinggalkan.
Ketika itulah aku pahami,
aku tak mungkin berpaling lagi.

REVIEW :
Ini novel pertama Mbak Riawani Elyta yang saya baca dan juga novel ketiga seri love flavour yang saya baca, setelah The Mint Heart dan The Chocolate Chance.

Tertarik baca novel ini karena setting nya di Batam, kampung halaman ku tercinta :3 Dalam pikiran ku bakalan banyak ngebahas tentang tempat-tempat di Batam, hitung-hitung ngobatin kangen. 

Eh ternyata aku kecewa. Batam disini hanya sekedar tempelan, hanya sekedar menyebut nama tempat, namun ada keterangan lebih lanjut, entah itu tentang suasana ataupun gambaran Batam. Kesannya sama kaya gini: aku ga pernah ke London, cuma tau beberapa nama tempat disana. Dan sekarang aku membuat novel dengan setting di London.

Kemudian dari segi cerita, untuk rasa kehilangan akan kepergian orang yang kita cintai itu, cukup mengena. Aku juga jadi kebawa suasana dan sempat berandai-andai, bagaimana kalau suamiku nanti harus "pergi" dengan cepat dan meninggalkanku dengan anakku. Oke, ini khayalan yang terlalu jauh, tapi aku bener-bener bisa ngerasain perasaan Dania yang ditinggal suaminya, Andro.

Untuk temanya sendiri, kopi. Cukup banyak penjelasan tentang kopi, baik dari cara membuatnya, makna kopi itu, aromanya, dan beberapa tambahan informasi mengenai bisnis kafe, bagi pecinta kopi dan ingin membuka kafe.

Bicara tentang kafe, aku lebih penasaran sama Bookafeholic milik Pram, sahabat Dania ketika SMA. Kafe yang tidak hanya menonjolkan segi kopinya, namun cocok untuk para pecinta buku. Tapi sayang, porsi pendeskripsian Bookafeholic ini nggak banyak. 

Untuk konflik, rasanya kurang greget gitu. Jadi ceritanya terkesan datar, dan aku bacanya tanpa ada ekspresi senyum, ketawa, apalagi menangis. Konfliknya kurang banget. Satu-satunya permasalahan yang menonjol disini adalah bagaimana Dania menutup hatinya untuk orang lain pasca kematian suaminya. 

Untuk covernya, aku suka dengan cover yang dipenuhi oleh biji kopi itu, juga font yang digunakan. Tapi warna emas pada font di cover, membuat tulisan tidak terlihat. Entahlah, aku ga ngerti soal warna yang cocok. Mungkin kalo warna font nya diganti putih atau warna lain, tulisannya lebih bisa kelihatan.

Untuk kisah romantisnya, porsinya juga sedikit sekali. Tiba-tiba Dania udah mulai menerima Barry dan kemudian ceritanya tamat. Padahal aku pikir bakalan ada sedikit cerita tentang mereka berdua.

2.5 bintang untuk novel ini. Berharap bisa membaca karya Mbak Riawani yang lain dengan cerita yang lebih dapat greget nya =)

2 comments:

  1. Novel ini emang terasa kurang gregetnya daripada novel riawani elyta lainnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe iya mbak. Jadi penasaran sama novel mbak riawani elyta yang lain. apalagi novel terbarunya..

      Delete