October 27, 2013

[Review Novel] Rahasia Sunyi



IDENTITAS BUKU :
Judul : Rahasia Sunyi
Penulis : Brahmanto Anindito
Penerbit : GagasMedia
Editor : eNHa
Proofreader : Ibnu Rizal & Christian Simamora
Penata Letak : Wahyu Suwarni
Desain Cover : Jeffri Fernando
Tebal : 361 halaman
Terbit : 2012
ISBN : 979-780-611-1
Rating : 3.5/5
Status : Hadiah giveaway dari Mbak Maya 

SINOPSIS :
Lautan Angkasawan pergi ke Pegunungan Kerinci karena sebuah teka-teki.

Kirey Fowler, mantan kekasihnya, tewas dalam kecelakaan di kawasan gunung tertinggi di Sumatra itu. Lachlan Fowler, sang ayah, berharap Lautan membantunya menyibak rahasia di balik kematian anak perempuannya.

Di tengah belantara kemungkinan, satu per satu pintu misteri terbuka. Tapi, Lautan tidak sendiri. Sesuatu terus menghalanginya untuk menyingkap tanda tanya. Nyawanya terancam untuk sebuah jawaban...

REVIEW :
Cerita dimulai dengan pertemuan kembali Lautan dengan Lachlan Fowler, ayah dari mantan kekasihnya, Kirey Fowler. Dari situ Lachlan berusaha membujuk Lautan untuk menyingkap misteri di balik kematian putrinya.

Lachlan Fowler tidak percaya pada alasan kematian putrinya yang diberitahukan oleh Polda. Dia merasa ada yang janggal dan ingin Lautan mencari tahunya. Namun, hal itu mendapatkan kecaman dari mantan istrinya, Lusi. Lusi tidak ingin Lautan mengalami nasib yang sama dengan Wendy, orang pertama yang disuruh mengungkap kematian Kirey namun berakhir dengan kematian.

Lautan yang merasa berhutang budi pada Kirey, akhirnya bersedia datang ke Kerinci dan memecahkan misteri meninggalnya Kirey dengan bantuan scrapbook milik Kirey. Lautan tidak sendirian, ia dibantu oleh Tiara, pacarnya, yang menderita Hemofilia.

Dan bergulirlah cerita dengan lancar. Novel ini sempat dianggurin beberapa saat. Pertama, aku kurang suka sama covernya. Kedua, aku agak bingung sama nama-namanya yang kebaratan dan susah disebut, padahal ini novel Indonesia asli. Ketiga, karena ceritanya seperti detektif, aku kira bahasanya berat.

Sampai kemudian aku membacanya, dan langsung jatuh cinta sama novel ini. Di bagian Catatan Pengarang, penulis menyebut tentang Batam, kota asalku. Kemudian mulai membaca isinya, dan bahasanya benar-benar bagus namun mudah dipahami. Apalagi sesampainya Lautan di Padang, dan ada dialog-dialog Padangnya. Aku membaca sambil menirukannya dengan logat Padang, dan itu seru sekali! haha. 

Meskipun dikejar deadline tugas, laporan, dan acara bazar buku, rasanya tetap gabisa ngelepas novel ini. Ceritanya menarik, dan aku suka detektif-detektifan kaya gini. Sampai akhirnya datang bagian paranormal -_-

Karena aku orang beragama, aku percaya kalo kita itu hidup sama makhluk lain, dan ada hal-hal yang pasti terjadi di luar nalar manusia. Namun hal ini tidak berlaku untuk Lachlan Fowler yang seorang atheis. Baginya, seeing is believing. 

Cerita yang tadinya begitu menyenangkan, berubah suram karena cerita-cerita paranormal tersebut. Aku kurang percaya sama paranormal gitu. Udah gitu, cerita si Roa, paranormal yang dituduh membunuh Kirey itu aneh. Berbelit-belit gitu. Belum selesai cerita Kirey, datang lagi cerita tentang Aria, arwah dokter hewan yang meninggal bunuh diri.

Tapi abaikan cerita si paranormal itu. Di luar itu, semuanya tetap menarik. Endingnya ga ketebak. Ternyata orang yang kita anggap baik, ternyata malah dia dalangnya. Yah, sama kaya fim thriller hollywood lah.

Untuk penggambaran karakter, aku suka tokoh Kirey. Meskipun dia sudah meninggal, tapi deskripsi Kirey dari orang-orang disekitarnya sangat jelas. Kirey yang cantik, mandiri, mapan, dan wanita yang kuat. Entah siapa yang bisa menolak dirinya.

Selain itu, banyak penggunaan teknologi yang digunakan Lautan selama berada di Sumatra, yaitu Quora dan Google+. Aku baru tau kalo kita bisa hangout di G+, jadi semacam skype-an via Google+. Hal-hal seperti ini bisa nambah-nambah pengetahuan kita tentang teknologi. Siapa tau suatu saat nanti berguna :D

Andai novel ini murni thriller, pasti lebih bagus lagi~

Oh ya, ada beberapa typo disini :
Hal 28 : konsekwensi harusnya konsekuensi
Hal 58 : Sungai penuh harusnya Sungai Penuh (nama tempat)

No comments:

Post a Comment