October 17, 2013

[Review Novel] Dua Pasang Mata


IDENTITAS BUKU :
Judul : Dua Pasang Mata
Penulis : Alexandra Leirissa Yunadi
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Desain dan Ilustrasi Sampul : Ari Susanti
Terbit : 2012
Tebal : 280 halaman
ISBN : 978-979-22-8446-1

SINOPSIS:
Tujuh tahun lalu, kecelakaan mobil itu terjadi. Gara-gara iseng memainkan setir mobil, Ralphie melakukan kesalahan terbesar di dalam hidupnya. Dia merenggut nyawa Viora, adik bungsunya, dan merampas penglihatan Theola, adik tersayangnya.

Sejak saat itu Theola membenci kakaknya. Dia menganggap Ralphie telah merampas tiga hal yang begitu penting dalam hidupnya: sepasang mata untuk melihat keindahan dunia, seorang adik yang paling manis, dan kepercayaan akan kasih sayang seorang kakak.

Dan kini Ralphie dan Theola kembali bertemu. Dalam keadaan tak saling mengenal. Karena Ralphie menyamar sebagai Rabel, seorang berandalan yang selalu bikin onar.

Untuk sesaat, Rabel bahagia dengan identitas barunya. Sebab kini dia bisa melindungi Theola dan menebus kesalahannya. Tapi, kebahagiaan itu ternyata tak berlangsung lama. Sebab, Theola -- yang tak pernah tahu siapa Rabel sebenarnya -- mulai jatuh cinta.

Rabel kebingungan. Kepada siapa Theola jatuh cinta sebenarnya? Sungguhkah kepada dia, kakak kandungnya sendiri? Atau kepada Arizona, cowok ganteng saingan terberat rabel yang diyakininya cuma mau mempermainkan Theola?

Sayang, sebelum Rabel menemukan jawaban, semua sudah terlambat...

REVIEW :
Sebelumnya udah pernah baca novel ini dari perpus SMA, tapi masih dengan cover lamanya. Dan ketika ngeliat ada salah satu OS buku langganan ku yang menjual novel ini seharga 17k, langsung aja pengen beli :3


Untuk cover, aku lebih suka cover lamanya. Cover lama menunjukkan bahwa Theola dan Rabel benar-benar mirip, seperti yang digambarkan. Sedangkan di cover baru, meskipun lebih manis dengan warna ungu mudanya, tapi rasanya kurang greget gitu.

Untuk karakternya, aku kok ngerasa penggambaran karakternya 'kurang dapat' ya? Kecuali untuk tokoh Theola dan Iren. Untuk Rabel dan Arizona nya, rasanya kurang 'bandel'. Aku lebih suka deskripsi tokoh Arizona dari salah satu blog, semacam fan fiction mungkin.

Untuk ceritanya, aku suka banget. Simpel, tidak bertele-tele dan tetap manis. Dari awal aja udah ngerasa envy sama Theola, punya kakak yang begitu sayang sama dia. Terus perlakuan Rabel ke Theola ketika mereka ketemu lagi, itu so sweet banget. Wajar sih kalo Theola jadi suka sama Rabel. Arizona juga punya cara tersendiri untuk membuat 'kejutan' bagi Theola.

Ada beberapa typo, namun tidak mengurangi isi ceritanya, seperti:
- tombo ----- harusnya tombol (hal 79)
- manyala ----- harusnya menyala (hal 209 dan 212)

Ada beberapa kata-kata favorit dari novel ini:

Jangan pernah nyatai cinta kalo elo nggak benar-benar jatuh cinta. (hal 94)
Berbohong itu punya efek bola salju. Berawal dari suatu hal kecil, lalu ketika menggelinding turun, bola itu semakin membesar dan terus membesar. (hal 154-155)

Be honest to people. Be honest tho the ones you love. Be honest to yourself. Be honest for always... (hal 269)

No comments:

Post a Comment