April 4, 2014

[Review Novel] Menanti Cinta


IDENTITAS BUKU :
Judul : Menanti Cinta
Penulis : Adam Aksara
Penerbit : Mozaik Indie Publisher
Tebal : 227 halaman
Terbit : Cetakan pertama, Februari 2014
ISBN : 978-602-14972-3-4
Dapat dari : Buntelan
Bisa dibeli di : mozaikindie.com 
Rating : 3.5/5 bintang

SINOPSIS :
Cinta tak akan pernah membebani, baik bagi yang dicintai, maupun yang mencintai. Karena cinta adalah sebuah kenangan yang melembutkan hati dan mencerahkan kehidupan bagi yang memilikinya.

Alex berhasil memiliki kekayaan meski terlahir cacat. Ia sadar, seperti cacatnya, ada hal yang tidak pernah akan dimilikinya dalam hidup. Cinta adalah salah satunya.

Namun, cinta menjeratnya dalam diam dan menawarkan sebuah hasrat terpendam. Kini, ia hanya dapat mencintai dan terus mencintai, tak berdaya menolak pesonanya.

Claire terlahir berlumur kemiskinan dan penderitaan. Semua yang diinginkannya hanyalah sebuah tempat untuk dapat berteduh dan lepas dari cengkraman orang tuanya.

Ia tahu, cinta dan kebahagiaan adalah sebuah kemewahan. Ia tidak berani menginginkan mereka. Ia tidak ditakdirkan untuk bahagia.

Cinta mempertemukan mereka. Menjerat mereka dalam mimpi kebahagiaan yang seolah tak pernah berakhir dalam kehidupan. Bersama Alex, Claire berani mulai bermimpi dan mencoba mempercayai, kebahagiaan pantas untuknya.

Namun....

Alex menyimpan rahasia gelap demi mempertemukan mereka, Claire menyimpan rahasia yang membuat mereka tidak akan pernah bersatu. Takdir mendekatkan dan menjauhkan mereka. Cinta juga yang menghanyutkan dan menenggelamkan mereka dalam penantian, kehampaan, dan kesakitan. Semuanya atas nama cinta dan kasih sayang.

Apakah cinta akan dapat mempersatukan mereka kembali?

REVIEW :

Buku ini menceritakan tentang Alex, seorang dosen kaya dan pintar yang diam-diam jatuh cinta pada Claire, mahasiswinya. Diam-diam Alex ini sering membantu Claire yang entah kenapa selalu terkena kesialan, seolah-olah 'sial' adalah nama tengahnya.

Namun Alex tidak pernah berani mengungkapkan perasaannya pada Claire, bahkan ketika Claire siap menerima Alex. Alex tidak mau membebani Claire dan dia menganggap perasaan Claire hanyalah sekedar balas budi belaka.

Takdir seolah mempermainkan mereka. Setelah mereka hampir bersatu, takdir kembali memisahkan mereka. Sampai akhirnya salah satu dari mereka tidak pernah bisa kembali lagi...

Ada beberapa hal yang mengganggu saya di buku ini, misalnya konflik yang datar. Sebenarnya ada banyak konflik di buku ini. Tapi entah kenapa penulis menyelesaikannya dengan cepat dan serba mudah. Kesannya jadi seperti sinetron. Padahal beberapa konflik jika digali lebih dalam akan lebih menarik.

Meskipun saya menyelesaikan buku ini dalam beberapa jam saja, tapi tetap saja rasanya datar. Banyak adegan yang seharusnya bisa menguras emosi, tapi saya tidak merasakan apapun. Mungkin akan lebih baik jika dapat melibatkan emosi pembaca.

Ada kekurangan pasti ada kelebihannya juga kan :) Saya suka alurnya yang berbeda dengan novel lokal kebayakan. Alurnya itu seperti novel terjemahan, dan saya suka. Bahasa yang digunakan juga indah, namun tidak berlebihan. Dalam artian tidak berbunga-bunga layaknya puisi :p Gaya berceritanya juga mengalir sehingga mudah dipahami dan menghibur. Dan yang terakhir, meskipun ada beberapa hal yang drama sekali, ada juga hal-hal yang benar-benar nyata dan adil.

Misalnya Alex. Meskipun dia kaya raya, pintar, dan punya kekuasaan yang besar banget (mengingat dia bisa mewujudkan apapun yang dia inginkan) tapi dia punya kekurangan pada fisiknya. Claire yang meskipun digambarkan cantik dan mandiri, dia tetap memiliki musibah yang datang bertubi-tubi dan dia ini termasuk orang yang telmi. Adil, bukan? :D

Ini adalah buku pertama Adam Aksara yang saya baca, dan saya merasa puas :D Jadi pengen baca buku-buku lainnya, terutama Panther & Dhea x)

*

Terima kasih kepada Mozaik Indie Publisher yang telah mengadakan event 100 Buku Gratis untuk Resensor. Semoga Mozaik semakin maju dan berkembang, sehingga bisa megadakan event ini setiap bulannya x)

Jika teman-teman berminat membeli novel Menanti Cinta, langsung aja kunjungi website penerbitnya di  mozaikindie.com

3 comments:

  1. wah, covernya cantik yaaah. dan memang tokoh yang ngga perfect malah bikin jalan cerita jadi berwarna, ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, covernya bagus. Tokohnya juga terasa "nyata" :D

      Delete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete