IDENTITAS BUKU :
Judul : Seventeen Years of Love Song
Penulis : Orizuka
Penerbit : Puspa Storia, Grup Puspa Swara, Anggota Ikapi
Penyunting : KoeH
Perancang Sampul : Zariyal
Penata Letak : Puthut
Tahun Terbit : 2008 (Cetakan Pertama)
Tebal : vi + 206 halaman.
SINOPSIS :
Nana, saat itu aku berjanji pada diriku sendiri untuk selalu berada di sampingmu. Menemani sepimu. Menghapus air matamu. Menjadi kekuatanmu. Aku ingin menjagamu. Aku ingin kau hanya menyusahkanku dan bergantung padaku.
Begitulah Leo, penyuka baseball yang pendiam, berkata dalam hatinya. Nana, gadis berkursi roda yang ia temui di sebuah padang ilalang indah di belakang sekolahnya, telah membuat dirinya berubah. Dari anak kota yang meremehkan kondisi kampung yang ia tinggali, Leo justru menemukan segalanya di sana. Persahabatan, tanggung jawab, sampai cinta. Namun, saat-saat indah itu hanya sekejap. Musibah yang datang bertubi-tubi memisahkan Leo dengan penyemangat hidupnya, Nana. Lima tahun Leo sibuk menyelusuri jejak gadis itu tanpa lelah. Saat bertemu kembali, Leo sadar bahwa semuanya telah berubah. Apalagi, Leo kini sudah punya idaman lain bernama Raras. Berhasilkah Leo dan Nana merajut kembali kenangan-kenangan yang indah seperti dulu? Atau seseorang harus ada yang kalah?
Baca terus kisah romantis yang memikat ini.
Novel ini sad ending. Tapi bukan tipe sad ending yang penuh dengan air mata, setidaknya untukku. Jadi ga perlu lebay nyediain banyak tisu hehe.
Novel ini semacam diary Leo. Leo yang udah gede menceritakan pengalamannya dulu ketika masih berumur 17 tahun, dan bertemu Nana. Lengkap dengan apa yang ada di pikiran Leo. Cara penulisannya dengan italic.
Menggunakan sudut pandang penulis. Penulis tidak berpihak pada Nana ataupun Leo, tapi penulis mengetahui apa yang Leo pikirkan.
Untuk sinopsis, menyebutkan bahwa Leo punya idaman lain bernama Raras. Aku kira, Leo bener-bener mencintai Raras dan ketika bertemu kembali dengan Nana, Leo menghadapi pilihan yang sulit. Ternyata tidak begitu. Raras cuma sekedar 'pelarian' Leo.
Kita bisa belajar banyak dari karakter Nana. Nana banyak mengajari kita tentang menghadapi pahitnya hidup ini. Mengajari kita untuk selalu sabar dan melihat segala sesuatu dari sehi positif.
Untuk konflik, menurutku kurang greget gitu ya, aku sih bacanya datar-datar aja.
Untuk gaya penulisannya, aku suka. Aku selalu suka gaya penulisannya Orizuka. Santai dan mudah di mengerti. Bahasanya sederhana dan mudah di pahami, namun tetap indah. Jujur, aku kurang suka dengan novel yang bahasanya terlalu 'indah'. Kalo lagi badmood, bakalan susah banget untuk 'nangkap' maksud dari novel tersebut.
Secara keseluruhan, aku suka novel ini. Ini novel pertama yang aku beli secara online saking penasarannya. Tapi agak kecewa karena tipis banget, jadi cepat selesai hehe.
No comments:
Post a Comment