February 23, 2014

[Review Novel] Goodbye Happiness


IDENTITAS BUKU :
Judul : Goodbye Happiness
Penulis : Arini Putri
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 310 halaman
Terbit : Cetakan kelima, 2013
ISBN : 979-780-593-X
Rating : 3/5 bintang

SINOPSIS :
Kau dan aku tidak ditakdirkan untuk berada
dalam satu kisah yang indah. Percaya atau tidak,
begitulah kenyataannya. Jangan menyangkalnya
karena akan sia-sia. Sama seperti berjalan
di atas pecahan kaca, setiap langkah kita
sesungguhnya hanya akan menuai luka.

Kau dan aku seperti tengah mencoba untuk
membirukan senja yang selalu merah. Kita
sama-sama berusaha, tetapi tidak bisa mengubah
apa-apa.  Senja tetap berwarna merah dan
hatiku masih saja berkata tidak. Maka, berhenti
dan renungkanlah ini semua sejenak. Tidak ada
gunanya memaksa. Ini hanya akan membuatmu
tersiksa dan aku menderita.

Lantas, kenapa kita tidak menyerah saja?
Bukankah sejak awal semuanya sudah jelas?
Akhir bahagia itu bukan milik kita.

REVIEW :
Sudah lama banget ngelihat buku ini di Gramedia. Pengen baca, tapi nggak dibeli-beli. Selalu aja kalah prioritas sama buku-buku yang lain. Jadi pas kemaren lihat buku ini di tembat Mbak Vina, langsung pinjam dan selesai dalam 3 jam saja :D

Untuk cover nya yang kalem, aku suka. Gambar kamera, tongkat peri, dan yang satu lagi entah gambar apa dalam sebuah kotak. Mungkin bisa diartiin barang-barang kenangan di dalam kotak. Tongkat peri mungkin menggambarkan si Tink alias Krystal, kamera menggambarkan Skan alias Skandar, dan yang satu lagi, aku enggak tau itu gambar apa ._. Tapi setelah membaca ceritanya, aku rada bingung. Si Skan itu kan fotografer, nah biasanya fotografer itu menggunakan kamera DSLR kan ya? Bukan kamera digital gitu? Apalagi kalau sampai ke Korea. Atau jangan-jangan, entah-gambar-apa itu adalah kameranya?

Terus untuk blurb di bagian belakang. Aku sama sekali enggak ngerti maksudnya. Itu monolog kan? Harusnya yang mengucapkan itu siapa? Aku kira itu monolognya Skan, tapi rasanya enggak nyambung.

Ceritanya dibuka tentang pernyataan Krystal akan batalnya pernikahan antara dirinya dan Seungho. Lengkap dengan alasannya. Lalu cerita bergulir ke beberapa tahun silam, mulai dari pertemuan Krystal dan Skandar, bagaimana keduanya bisa berkuliah di tempat yang sama di Korea, munculnya Seungho dan Vannesa Ahn, dan alasan utama mengapa Krystal tidak bisa menikahi Seungho.

Awal membaca aku sempat kesulitan memahaminya. Munculnya nama-nama yang berbau Korea menurunkan mood baca. Bukannya tidak suka, hanya tidak terbiasa menyebutkan nama-nama mereka yang untuk diucapkan aja sulit. Lidahku kelipat. Tapi setelah tau ada nama Indonesia dan terbiasa dengan hal-hal yang berbau Korea, akhirnya semuanya mengalir saja. Bahkan beberapa percakapan korea, aku praktikkan cara bicaranya di dalam hati. Meskipun tidak suka drama korea, tapi sering mendengar gaya bicara mereka x)

Menggunakan alur campuran dengan sudut pandang ketiga dan pertama. Sudut pandang ketiga ada di bagian awal buku, dan sudut pandang pertama diceritakan oleh Krystal.

Untuk karakter, 3 karakter utama di sini sangat kuat. Skandar, Krystal, dan Seungho. Skandar yang tenang, Krystal yang terlalu fokus pada perasaanya pada Skandar sehingga menyebabkan ia selalu bergantung pada cowok itu, dan Seungho yang rela melakukan apa saja untuk Krystal. Tokoh favoritku adalah Skandar. Kayaknya sandar-able banget ya x)

Ceritanya klise, tentang Krystal yang menyukai Skandar, tapi Skandarnya diam-diam aja namun tetap menjaga Krystal, di lain sisi Seungho juga mencintai Krystal. Tapi yang buat menarik itu bagaimana interaksi antara Krystal dan Skandar. Skandar itu nge-gemesin, tapi juga baik banget. Peluk-able gitu sik, pantesan si Krystal suka meluk-meluk dia XD

Endingnya, antara sedih dan bahagia. Sedih sih, tapi karena aku bacanya nggak serius, nggak nyampai nangis-nangis. Mungkin kalo bisa lebih serius bakalan nangis. Oh ya, sama aku agak bingung sama judul buku ini, Goodbye Happiness. Kirain si Krystal enggak bakal bahagia lagi, ternyata masih bisa bahagia tuh -_-

Ada satu perkataan dari Skan yang terus menghantui Tink (panggilan kesayangan buat Krystal), yang membuktikan bahwa sampai kapanpun dan dimanapun, Skan akan selalu mencintai dan menyayangi Tink. Skan hanya ingin yang terbaik untuk Tinkerbell-nya.

"Tink, are you live happily?"

5 comments:

  1. aku suka buku ini, mungkin karena sedikit re-telling cerita peter pan, sedikitttt :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama mbak, semenjak nonton tinkerbell, jadi suka sama yang berhubungan dengan tinkerbell :D

      Delete